Orang yang melakukan proses arsitektur dikenal dengan sebutan arsitek. Jika belajar arsitektur maka akan mempelajari desain objek, perancangan, dan pembangunan yang dimulai dari lingkup yang terkecil sampai lingkup yang besar dengan sangat detail. Belajar arsitektur bukan hanya belajar menggambar saja, tetapi juga belajar bagaimana sebuah ide dan gagasan dituangkan dengan memahami pula lingkungan dan ilmu rancang bangun, seperti struktur, bahanbahan bangunan, dan masih banyak lainnya. Arsitektur adalah ilmu ini sangat unik. Unik karena di dalamnya menggabungkan dua aspek disiplin ilmu ke dalam satu profesi, yang pertama art (seni) dan science (pengetahuan). Mata kuliah wajib yang akan
dipelajari adalah komunikasi grafis, menggambar secara manual, dan membuat model CAD, fisik. Pada umumnya ilmu arsitektur adalah ilmu yang digunakan untuk menciptakan ruang yang berdasarkan pada tiga prinsip yang dikemukakan oleh Vitruvius, arsitek yang menulis buku “De Architectura”, yang ditulis pada zaman Romawi Kuno. Tiga prinsip atau dasar arsitektur menurut Vitruvius adalah: 1. Kekuatan (fimilitas) 2. 2. Fungsi (utilitas) 3. 3. Keindahan (Venustas) Ruangruang yang diproses melalui kegiatan konstruksi tersebut digunakan oleh manusia sebagai tempat tinggal atau ruangruang aktivitas lainnya. Oleh sebab itu arsitektur indentik dengan proses rancang sebuah bangunan yang memiliki peranan sangatp e n tin g d ala m m e n y u m b a n g k a n p e n g e t a h u a n d a n p e r a d a b a n m a n u sia.
dipelajari adalah komunikasi grafis, menggambar secara manual, dan membuat model CAD, fisik. Pada umumnya ilmu arsitektur adalah ilmu yang digunakan untuk menciptakan ruang yang berdasarkan pada tiga prinsip yang dikemukakan oleh Vitruvius, arsitek yang menulis buku “De Architectura”, yang ditulis pada zaman Romawi Kuno. Tiga prinsip atau dasar arsitektur menurut Vitruvius adalah: 1. Kekuatan (fimilitas) 2. 2. Fungsi (utilitas) 3. 3. Keindahan (Venustas) Ruangruang yang diproses melalui kegiatan konstruksi tersebut digunakan oleh manusia sebagai tempat tinggal atau ruangruang aktivitas lainnya. Oleh sebab itu arsitektur indentik dengan proses rancang sebuah bangunan yang memiliki peranan sangatp e n tin g d ala m m e n y u m b a n g k a n p e n g e t a h u a n d a n p e r a d a b a n m a n u sia.
Seni d ala m A r sit e k t u r
Jik a in gin b elaj a r a r sit e k t u r, a s p e k s e ni a d ala h h al y a n g p e n tin g d ala m s e b u a h k o n s e p p e r a n c a n g a n s e b u a h k a r y a S e ni a k a n b e r k ait a n d e n g a n nilainilai e s t e tis y a n g t e r d a p a t p a d a s e b u a h b a n g u n a n. Ta k j a r a n g k a r y a k a r y a a r sit e k t u r dij a dik a n s e b u a h p r e s tis e, ik o n k o t a, di s e b u a h k o t a a t a u n e g a r a. Sebuah bangunan selain memiliki dan mempertim b a n g k a n f u n g sin y a j u g a h a r u s m e miliki nilai s e c a r a e s t e tik a k ein d a h a n, nilainilai filosofis, keindahan visual yang mampu memiliki day a t a rik b e s a r d a n m e m b e rik a n nilai t e r s e n diri u n t u k b a n g u n a n it u. Bangunan yang kurang memperhatikan keindahan akan nampa k k u r a n g m e n a rik, j u g a d a p a t m e nim b ulk a n k e s a n n e g a tif b a gi yang melihatnya, Bangunan dapat memengaruhi manusia da ri sisi psikologisnya, secara sadar atau tidak sebuah bangunan bisa memberikan suasana dan dampak yang postif bagi orang o r a n g y a n g m elih a t n y a, t e r u t a m a o r a n g o r a n g y a n g tin g g al di dalamnya. Aspek sains diaplikasikan pada proses pembangunan, karena rancangan yang dibuat oleh seorang arsitektur tidak lepas dari aspek teknis agar bangunan dapat berdiri dengan kokoh dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu belajar arsitektur perlu juga dibekali pemahaman mengenai material bangunan, jenis jenis struktur bangunan, dan mengetahui mengenai halhal menyangkut sumber daya yang dibutuhkan. Seorang arsitektur memang perlu memahami kapasitas teknologi. Oleh karenanya seorang arsitek harus mampu menerapkan dan memahami prinsipprinsip yang sudah dipelajarinya.
IlmuIlmu Yang berkaitan dengan Arsitektur
Belajar arsitektur dan mengambil profesi menjadi arsitek tidak hanya memahami segi estetik dan teknis saja, namun ia harus memahami dan mempelajari bidang lainnya yang berkaitan/ berhubungan dengan aspek fungsi karena hasil karya arsitektur berhubungan dengan kehidupan manusia secara langsung dengan segala jenis kegiatan yang beraneka ragam. Jurusan arsitektur di perguruan tinggi pun mengajarkan kepada mahasiswanya bukan hanya sekadar mempelajari bangunan dan infrastrukturnya saja, tapi juga mempelajari pengetahuan dasar dalam ilmu sosiologi sampai wacana seputar dunia politik dan ekonnomi yang berkaitan dengan praktik kerja arsitektur. Mahasiswa juga akan diajarkan mengenai aspek pengetahuan dan lingkungan yang meningkatkan tanggung jawab dalam hal konsep yang berkelanjutan, bangunan atau karya seorang arsitek akan bersinggungan dan berintegrasi dengan lingkungan di mana bangunan tersebut berada. Misalnya seorang arsitek yang mendesain bangunan sebuah ruang pertunjukan harus mengetahui segala macam yang berhubungan dengan aktifitas yang akan dilakukan di dalamnya, mulai dari panggung, tempat duduk, koridor atau lobi, ruang administrasi, ketinggian ruang, posisi kursi penonton sampai dengan berapa jumlah toilet dan ruang rias. Bahkan ada ruang yang membutuhkan khusus seperti ruang untuk teknisi lighting (tata cahaya) dan lain sebagainya. Di sini seorang arsitek harus mampu memosisikan dirinya sebagai seorang pemain yang berdiri di atas panggung, penonton yang duduk di kursi, sebagai penata lighting, dan lain sebagainya. Selain memperhatikan aspekaspek tersebut seorang arsitek tidak akan melupakan segi estetis dan teknis pada saat masuk proses konstruksi. Dari paparan di atas, jelas nampak bahwa seorang arsitek harus mampu mempelajari ilmuilmu lainnya yang kompleks dan ruang lingkup yang sangat luas. Adapun disiplin ilmu yang harus dipelajari jika ingin belajar arsitektur antara lain adalah sebagai berikut.
Psikologi
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sebuah bangunan akan memengaruhi orang yang melihat dan juga orang yang menempatinya. Keindahan secara visual secara tidak sadar akan tertanam di diri benak orang yang melihatnya. Oleh karenanya seorang arsitektur harus mempelajari dan memperhatikan kerja otak yang membentuk persepsi yang diterimanya melalui panca indera. Salah satu contohnya adalah Feng Sui yang menerapkan pola psikologis dalam sebuah bangunan.
Geografi, Geodesi, dan Geologi
Bangunan berdiri di atas permukaan tanah. Hal ini berkaitan dengan ilmu kebumian dan ilmu mengenai iklim. Posisi, jenis tanah, dan iklim bisa memengaruhi bentuk dan posisi bangunan. Oleh karena itu seorang arsitek harus pula memperhitungkan budget/ biaya dan sumber daya yang dibutuhkan.
Sosiologi
Ilmu arsitektur berhubungan dengan manusia dan segala kegiatan pada zamannya. Oleh karenanya seorang arsitek harus mempelajari budaya, baik selera atau tren yang sedang berkembang sampai adat dan kebiasaan masyarakat di mana bangunan tersebut akan dibangun. Dalam perencanaan bangunan harus memperhatikan aspek lokalitas, memahami dan menjaga lingkungan akan memberikan efek postif dan mendapatkan penghargaan dari masyarakat.
Filsafat
Sering kali kita melihat sebuah bangunan yang unik dan indah, kadang kita tidak mengetahui apa maksud sang arsitek membuat bentuk tersebut. Seorang arsitek harus memiliki filosofis khusus yang bisa memperlihatkan pandangan sebuah ideologi arsitek itu sendiri, bahkan ini bisa menjadi ciri khas arsiteknya. Selain ilmuilmu di atas masih banyak lagi ilmuilmu yang bisa mendukung dan membantu seorang arsitek mengasah keahliannya bisa dengan melakukan riset dan apresiasi bangunanbangunan yang berasal dari masa lalu ataupun bangunan modern, yang ada di Indonesia maupun bangunan yang terdapat di luar negeri.
Sumber: http://www.anneahira.com/belajar-arsitektur.htm
0 comments:
Post a Comment